Indonesia Gandeng India Dan Mitra Asia Perkuat Rantai Pasok Minyak Sawit | Wahyujts.id

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Indonesia berbareng India dan Aliansi Minyak Sawit Asia (APOA) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tiga pihak untuk memperkuat kerja sama di sektor minyak sawit. Kesepakatan diumumkan dalam konvensi SEA AGM & GlobOil India di Mumbai, Rabu (24/9).

MoU tersebut ditandatangani oleh Asosiasi Pengekstrak Pelarut India (SEA), APOA, dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Kerja sama bakal mencakup perdagangan, penguatan keterlibatan petani, promosi keberlanjutan, hingga pembelaan kebijakan di sektor minyak sawit Asia.

Saat ini India merupakan salah satu pasar terbesar bagi minyak sawit Indonesia. Lebih dari 60% kebutuhan minyak nabati India dipenuhi melalui impor, dengan Indonesia sebagai pemasok utama selama lebih dari satu dekade.

Badan statistik India mencatat, impor minyak sawit pada Agustus 2025 melonjak nyaris 16% menjadi 990.528 ton, tertinggi dalam lebih dari setahun. Kondisi ini menegaskan pentingnya pasokan minyak sawit Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan India.

Nota kesepahaman antara SEA, APOA, dan GAPKI ditandatangani dengan tujuan memperkuat hubungan ekonomi dan mendukung pertumbuhan nan bertanggung jawab. Para pihak juga mau memastikan rantai pasok minyak sawit nan lebih stabil di seluruh wilayah. 

"SEA menyambut kemitraan ini dengan GAPKI dan APOA sebagai langkah krusial dalam memperdalam hubungan India dengan Indonesia dan mitra Asia lainnya," kata Presiden, SEA, Shri Sanjeev Asthana seperti dikutip Senin (29/9). 

Lebih jauh Sanjeev mengatakan nota Kesepahaman ini bakal memperkuat akses India terhadap minyak sawit berbobot tinggi dengan nilai terjangkau. Kesepakatan juga memungkinkan pemangku kepentingan India untuk mendapatkan faedah dari skill Indonesia dalam produksi minyak sawit berkelanjutan. 

“Kesepakatan ini juga bakal menciptakan kesempatan untuk perdagangan dan kerja sama teknis nan membawa stabilitas lebih besar bagi sektor minyak nabati di India," lanjutnya.

Sementara itu Ketua APOA, Atul Chaturvedi mengatakan nota Kesepahaman ini menjadi tonggak sejarah bagi negara-negara konsumen minyak kelapa sawit di seluruh Asia. Ia mengatakan lewat kerja sama dengan GAPKI dan SEA, APOA bakal membantu memastikan pasokan nan aman, kerja sama regional nan lebih kuat, dan kesadaran konsumen nan lebih luas.  

“Fokus kami adalah untuk mewakili bunyi konsumen di Asia dan di waktu nan sama memajukan keberlanjutan dan pertumbuhan inklusif dalam perdagangan minyak sawit," lanjutnya.

Kolaborasi Sawit Berkelanjutan 

Direktur Eksekutif, SEA dan Sekretaris Jenderal APOA, B. V. Mehta, mengatakan bahwa nota kesepahaman ini merupakan langkah maju nan signifikan dalam mendorong kerjasama di antara pemangku kepentingan utama minyak kelapa sawit di Asia.  Hal ini tidak hanya memperkuat keamanan minyak nabati India, tetapi juga menggarisbawahi komitmen berbareng terhadap keberlanjutan, transparansi, dan penemuan dalam rantai nilai minyak sawit.  

“Dengan menyelaraskan upaya melalui SEA, GAPKI, dan APOA, kita dapat menciptakan platform nan kuat untuk berbagi pengetahuan, perbincangan kebijakan, dan pengembangan pasar nan bakal berfaedah bagi produsen, konsumen, dan seluruh kawasan," ujar Dr. B.V. Mehta.

Perjanjian tiga tahunan ini menciptakan kerangka kerja nan kuat untuk kerjasama antara SEA, APOA, dan GAPKI, dengan konsentrasi pada:

  1.   Memfasilitasi hubungan pemangku kepentingan. Delegasi dan pertukaran rutin antara Indonesia dan negara-negara personil APOA.
  2.   Meningkatkan perdagangan melalui beragam platform. Konferensi bersama, pameran dagang, dan webinar untuk memperkuat keterlibatan industri.
  3.   Mempromosikan pertukaran info dan standar teknis. Berbagi penelitian, praktik terbaik, dan skill untuk meningkatkan standar industri.
  4.   Meningkatkan keberlanjutan melalui proyek bersama. Inisiatif kolaboratif nan selaras dengan kerangka kerja Indian Palm Oil Sustainability (IPOS) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
  5.   Meningkatkan kesadaran konsumen. Mengatasi kesalahpahaman dan menyoroti peran minyak sawit dalam ketahanan pangan dan konsumsi nan bertanggung jawab.
  6.   Advokasi kebijakan. Bekerja sama dengan pemerintah dan regulator untuk mengurangi halangan perdagangan dan menyelesaikan tantangan regulasi.

Pada konvensi tersebut, GAPKI menekankan bahwa minyak kelapa sawit sangat krusial bagi perekonomian Indonesia. Pengolahan produk sawit dan turunannya telah melalui sertifikasi ISPO, upaya konservasi hutan, dan produksi nan bertanggung jawab. 

Ketua GAPKI, Eddy Martono menyatakan lewat kerja sama ini seluruh pengusaha sawit nan tergabung dalam GAPKI mendukung keamanan pangan dan tujuan suasana India. Ia mengakui meskipun tantangan seperti kepatuhan petani mini tetap ada, namun kemitraan ini bakal mendorong penemuan dan kebijakan inklusif untuk rantai pasok nan tangguh. 

“India merupakan salah satu pasar utama ekspor minyak sawit Indonesia dan tetap menjadi salah satu mitra terpenting kami,” ujar Eddy.

Menurut Eddy, sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia siap bekerja sama dengan India, SEA, dan APOA untuk memenuhi permintaan konsumen sembari mempromosikan praktik nan bertanggung jawab dan berkelanjutan. Nota kesepahaman ini juga bakal membantu meningkatkan kesadaran publik tentang kontribusi positif industri ini di seluruh rantai nilai, mulai dari produksi hulu hingga industri hilir. 

Berdasarkan nota kesepahaman, GAPKI bakal mendukung industri minyak sawit India dengan pengetahuan teknis dan fasilitasi perdagangan. GAPKI juga bakal mempromosikan faedah ekonomi dan gizi minyak sawit Indonesia di India. Sementara SEA dan APOA bakal mempromosikan kesempatan perdagangan di India, dan memfasilitasi jaringan kerja untuk personil GAPKI. 

Nota kesepakatan ini bertindak selama tiga tahun. Untuk memastikan pelaksanaannya, Kelompok Kerja Bersama bakal mengimplementasikan dan memantau bidang-bidang kerja sama. Kelompok kerja ini bakal menyusun rencana kerja tahunan, menetapkan KPI, dan menerbitkan laporan kemajuan berbareng setiap tahun.

Selengkapnya