Wall Street Hentikan Pelemahan Usai As Rilis Data Inflasi, Nasdaq Balik Arah | Wahyujts.id

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Indeks Wall Street ditutup naik pada perdagangan Jumat (26/9), tetapi secara mingguan masih mencatatkan penurunan setelah penanammodal mencermati rilis info inflasi Amerika Serikat (AS).

Dow Jones Industrial Average naik 299,97 poin alias 0,65% ke 46.247,29. S&P 500 menguat 0,59% ke 6.643,70 dan Nasdaq Composite menanjak 0,44% ke 22.484,07. Kenaikan ini menghentikan tren pelemahan tiga hari beruntun.

Namun selama sepekan Nasdaq turun 0,7% dan S&P 500 melemah 0,3%. Keduanya mencatat penurunan mingguan pertama dalam empat pekan terakhir. Dow Jones juga ikut terkoreksi 0,2% secara mingguan.

Investor juga mencermati rilis indeks nilai pengeluaran konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) Agustus. Data menunjukkan inflasi inti, nan tidak memasukkan nilai makanan dan energi, naik 2,9% secara tahunan, sesuai dengan perkiraan ahli ekonomi Dow Jones.

Selain inflasi inti, info inflasi AS Agustus juga menunjukkan indeks semua item naik 2,7% secara tahunan dan 0,3% secara bulanan. Menurut perangkat CME FedWatch, pasar tetap memperhitungkan dua kali pemangkasan suku kembang masing-masing 25 pedoman poin pada pertemuan Federal Reserve mendatang, sejalan dengan proyeksi bank sentral.

Namun, hasil ini hanya memberi akibat terbatas ke pasar. Kontrak berjangka saham sempat naik, tetapi penanammodal menimbang info ekonomi lain nan terbit sebelumnya. Pada Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan rendahnya nomor pengangguran. 

Seiring dengan itu Biro Analisis Ekonomi merevisi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua menjadi 3,8%. Kondisi ini meredam optimisme pasar lantaran menunjukkan ekonomi tetap cukup kuat, sehingga memberi Fed lebih sedikit argumen untuk segera menurunkan suku bunga.

Kepala Strategi Pasar Global TradeStation, David Russell, menilai penanammodal kembali masuk setelah Wall Street melemah tiga hari berturut-turut. Menurutnya, info klaim pengangguran dan revisi PDB sempat memicu kekhawatiran bahwa The Fed tidak bakal segera menurunkan suku bunga. 

"Namun, info inflasi PCE nan sesuai perkiraan meredakan kekhawatiran pasar,” kata Russell, dikutip CNBC, Senin (29/9).

Meski begitu, pasar tertekan oleh pelemahan saham sektor teknologi. Saham Oracle jatuh lebih dari 8% sepanjang pekan, menyeret keahlian emiten perangkat lunak dan kepintaran buatan (AI) lainnya di tengah keraguan penanammodal terhadap prospek perdagangan AI.

Selengkapnya