Perluas Ekspor, Ri Mulai Perundingan Dagang Dengan Afrika Dan Amerika Latin | Wahyujts.id

Sedang Trending 1 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Menteri Perdagangan, Budi Santoso berencana menyasar pasar Amerika Selatan dan Afrika pada tahun depan. Hal tersebut tercermin dari dimulainya proses perundingan dengan Afrika Selatan dan Pasar Bersama Selatan alias Mercosur.

Busan menyampaikan negara-negara di Afrika menginginkan perjanjian jual beli secara area nan notabenenya menyantap waktu. Karena itu, Busan berencana menyasar Afrika Selatan untuk membuka ruang negosiasi perjanjian jual beli bilateral dengan negara lain di Afrika.

 Dia mengatakan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, telah berjumpa dengan delegasi dari Afrika Selatan nan menyatakan bersedia melakukan perundingan  perjanjian dagang.

"Mudah-mudahan negosiasi ini memancing negara-negara Afrika lainnya," kata Busan di kantornya, Senin (29/9).

Badan Pusat Statistik menunjukkan nilai ekspor ke Benua Afrika masuk tren pertumbuhan sejak 2005 sampai 2022. Nilai ekspor tertinggi ditemukan pada 2022, ialah US$ 7,5 miliar alias sekitar Rp 118,13 triliun. Pada 2024, nilai ekspor ke Afrika tercatat susut 7,84% secara tahunan menjadi US$ 6,34 miliar

Selain Afrika, Busan berencana mengincar pasar Amerika Latin pada tahun depan. Sejauh ini, Indonesia baru mempunyai perjanjian jual beli dengan dua negara di Amerika Selatan, ialah Peru dan Chile.

Busan menyampaikan perundingan perjanjian jual beli dengan Mercosur tersebut telah dimulai pekan lalu, Kamis (25/9). Untuk diketahui, Mercosur merupakan organisasi ekonomi dan politik nan beranggotakan Argentina, Brasil, Paraguay,dan Uruguay.

Djatmiko menyampaikan pembukaan akses pasar melalui perjanjian jual beli internasional merupakan program utama Kementerian Perdagangan. Sebab, perjanjian jual beli dinilai bakal menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional masa depan.

Dia mengatakan perjanjian jual beli bilateral adalah aktivitas vital di tengah meningkatnya tensi dan dinamika geoekonomi dan geopolitik. Sebab, perjanjian jual beli dinilai membikin performa ekspor Indonesia terus tumbuh dengan mengoptimalkan perjanjian dagang.

Berdasarkan paparan Kemendag, pemerintah saat ini mempunyai 20 perjanjian jual beli nan telah terimplementasi. Sementara itu, pemerintah sedang melakukan 16 perundingan perjanjian jual beli dan meratifikasi 10 perjanjian jual beli nan baru disetujui.

"Kami berambisi dapat terus melakukan diversifikasi pasar ekspor Indonesia. Ini menjadi salah satu program utama dari Kementerian Perdagangan," kata Djatmiko.

Reporter: Andi M. Arief

Selengkapnya