ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin nan menganjurkan sarapan cukup dengan dua butir telur viral di media sosial. Dalam video nan beredar, Menkes apalagi menyarankan masyarakat untuk meninggalkan pilihan sarapan lain seperti sereal, nasi uduk, alias lontong sayur.
"Dan untuk mencegah agar gula darah kita tidak naik mendadak (glucose spike), kita wajib konsumsi sesuatu nan tidak manis. Kalau saya sih saraninnya, telur rebus," kata Menkes Budi dalam caption di akun IG bgsadikin.
Terkait pernyataan Menkes Budi, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH memaklumi jika Budi berbincang perihal itu sebagai orang awam. Namun, sebagai Menteri Kesehatan perihal itu tidak tepat.
"Sungguh tidak tepat ketika beliau dalam rekomendasi tersebut menyampaikan sebagai seorang Menkes," kata Ari dalam pesan tertulis nan diterima Health Liputan6.com.
Menurut Ari, sereal, nasi uduk dan lontong sayur dengan telur tetap merupakan makanan nan ideal sebagai sarapan pagi dengan memperhatikan jumlah nan dikonsumsi sesuai dengan aktivitas serta kebutuhan.
Sarapan Ideal dengan Konsep Gizi Seimbang
Jika bicara soal sarapan ideal, konsumsi dua telur saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan diet seimbang.
"Konsep diet nan ada saat ini adalah diet seimbang dan kebutuhan kalori sesuai dengan kalori nan dikeluarkan," kata Ari.