ARTICLE AD BOX
Gempa Dahsyat dan Tsunami Luluh Lantakkan Palu, Ribuan Orang Tewas
JAKARTA- Berbagai peristiwa berhistoris pernah terjadi pada 28 September setiap tahunnya. Salah satu nan paling menggemparkan adalah gempa bumi magnitudo 7,4 disusul tsunami nan memporak-porandakan sejumlah wilayah di Sulawesi pada 28 September 2018.
Berikut ulasan singkat peristiwa berhistoris pada 28 September dari tahun ke tahun, dilansir Okezone dari beragam sumber, 28 September 2025.
1.Hari Kereta Api Indonesia
28 September kerap diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Peringatan Hari Kereta Api Indonesia nan jatuh pada tanggal 28 September mempunyai sejarah tersendiri.
Dimana, pada tanggal 28 September 1945 merupakan awal mula didirikannya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI), nan sekarang berubah nama menjadi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
Berdasarkan sejarahnya, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan instansi pusat kereta api nan dikuasai Jepang.
Puncaknya, pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945. Hal ini sekaligus menandai berdirinya DKARI.
2.Tragedi Lampung
Tragedi Lampung 28 September 1999 merupakan tragedi berdarah nan menewaskan dua mahasiswa di Lampung. Dua mahasiwa tersebut meninggal saat melakukan tindakan unjuk rasa menolak RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) serta unjuk rasa solidaritas bagi rekan mereka nan meninggal di Semanggi Jakarta empat hari sebelumnya.
Peristiwa berasal ketika mahasiswa dari Universitas Lampung melangkah menuju Universitas Bandar Lampung untuk berasosiasi dengan rekan-rekan mereka. Setelah bergabung, mereka melakukan unjuk rasa dan melangkah menuju Makorem 043/Garuda Hitam.
Akan tetapi, ketika melewati markas Koramil Kedaton dekat Universitas Bandar Lampung, mahasiswa dengan segera menurunkan bendera menjadi separuh tiang demi penghormatan bagi mahasiswa nan beberapa hari lampau telah tewas tertembak.
Keadaan tak terkendali. Aksi lempar batu dan bunyi tembakan terdengar. Salah satu mahasiswa bidang FISIP Universitas Lampung, Muhammad Yusuf Rizal tewas setelah peluru panas menembus dada dan lehernya. Beberapa hari kemudian, mahasiswa Lampung lainnya yakni, Saidatul Fitriah meninggal lantaran luka akibat kekerasan aparat.