ARTICLE AD BOX
Feby Novalius
, Jurnalis-Senin, 22 September 2025 |10:32 WIB
Masalah tersebut tidak lepas dari sejumlah faktor, mulai dari tingginya nilai gabah. (Foto: Okezone.com/MPI)
JAKARTA – Pengamat Pertanian Khudori mengungkapkan penyebab kelangkaan beras premium di ritel modern. Menurutnya, masalah tersebut tidak lepas dari sejumlah faktor, mulai dari tingginya nilai gabah hingga ketakutan produsen terhadap potensi hukuman hukum.
"Kenapa beras premium lenyap dari ritel modern? Pertama, dari sisi harga, produsen rugi jika menjual sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) beras saat ini. Harga gabah di pasar tetap tinggi," jelas Khudori, Senin (22/9/2025).
Dia menambahkan, produsen beras premium, khususnya penggilingan besar, kesulitan mendapatkan gabah dengan nilai sesuai ketentuan pemerintah, ialah Rp6.500 per kilogram.
"Mereka rerata sudah membikin surat pernyataan tidak beli gabah di atas nilai Rp6.500 per kg. Hari gini mana ada nilai gabah sebesar itu," lanjutnya.
Selain aspek harga, Khudori juga menyinggung persoalan psikologis dan izin nan turut memperburuk kondisi di lapangan.
"Mereka tetap diliputi ketakutan kalau-kalau terkena masalah tatkala berurusan dengan Satgas Pangan," terang Khudori.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk pembaruan buletin terbaru setiap hari
Follow
Berita Terkait
Telusuri buletin finance lainnya