Kasus Cacingan Balita, Idai Ingatkan Pentingnya Kesehatan Primer | Wahyujts.id

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus cacingan kembali menyita perhatian publik. Beberapa waktu lalu, seorang balita di Sukabumi meninggal bumi setelah menderita cacingan.

Terbaru, seorang anak berumur 1 tahun 8 bulan di Kabupaten Seluma, Bengkulu, mengalami cacingan parah hingga cacing keluar dari mulut dan hidungnya.

Menanggapi kejadian ini, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso menilai, kasus cacingan nan berulang menunjukkan lemahnya pelayanan kesehatan primer di Indonesia. Menurutnya, penguatan jasa kesehatan dasar kudu menjadi konsentrasi utama, bukan hanya pembangunan rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita sebetulnya memang jangan terjebak ke hilirisasi kesehatan ya. Jadi memperbaiki rumah sakit, memperbaiki rumah sakit, dibuat gedungnya megah-megah gitu ya. Tapi di hulunya ini justru nan paling krusial ya, agar dihulu ini seperti penguatan posyandu misalkan, penguatan kader kesehatan, penguatan puskesmas," ujar Piprim saat ditemui di Jakarta Timur, Sabtu (20/9), mengutip Detik.

Dia menekankan, posyandu, puskesmas, dan kader kesehatan merupakan fondasi vital bagi kualitas kesehatan masyarakat. Salah satu nan kudu diperhatikan adalah pendataan balita di setiap daerah.

Pencatatan nan baik mengenai imunisasi dan konsumsi obat cacing diyakini bisa mencegah kasus fatal seperti nan terjadi di Sukabumi dan Bengkulu.

"Udah dapat obat cacing belum 6 bulan sekali? Udah dapat vitamin A belum? Kalau program-program ini terdata dengan baik, dan balita itu tidak ada nan tertinggal, ini kasus kecacingan sampai 1 kilo, itu nggak terjadi gitu, lantaran terdeteksi dengan awal. Nah, inilah pentingnya penguatan kesehatan primer," katanya.

Lebih lanjut, Piprim menekankan perlunya kerjasama masyarakat dalam pencegahan kasus serupa. Menurutnya, perihal ini tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah. Peran kader posyandu, ibu-ibu PKK, hingga perangkat desa kudu diaktifkan kembali.

"Sehingga mari kita guyub sama-sama, kita kuatkan kembali nih fondasi masyarakat, keguyuban masyarakat Indonesia nan sudah terkenal di seluruh bumi itu, mari kita buktikan," tambahnya.

Sebagai langkah konkret, dia menyarankan perbaikan kondisi rumah penduduk nan berisiko serta memastikan anak-anak mendapat obat cacing setiap enam bulan sekali.

"Jangan lagi kemudian timbul anak-anak, kelak sekarang 1 kg cacing, beberapa waktu kemudian 2 kg cacingnya. Jangan sampai seperti itu ya. Sudahlah cukuplah, korban-korban itu jangan muncul lagi," tandasnya.

Baca selengkapnya di sini.

(tis/tis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya