Jangan Dibiarkan! Kutu Daun Di Tanaman Cabai Bisa Bikin Layu Dan Rontok, Begini Cara Mengatasinya

Instagram/@riyan.wahyumuhamad

- Kutu daun jadi salah satu (benih)penyakit nan paling sering menyerang tanaman cabai. Serangga mini ini biasanya menempel di bagian bawah daun dan batang muda, lampau menghisap cairan krusial dari tanaman. Akibatnya, pertumbuhan cabe terganggu dan tanaman jadi terlihat tidak sehat.

Jika serangan kutu daun dibiarkan, daun cabe bisa sigap menguning, menggulung, lampau akhirnya rontok. Kondisi ini membikin tanaman kehilangan keahlian untuk berfotosintesis dengan baik. Lama-kelamaan, tanaman pun melemah dan hasil panennya menurun drastis.

Dalam kasus nan lebih parah, kutu daun bisa membikin tanaman cabe betul-betul layu dan mati. Selain merusak langsung, (benih)penyakit ini juga bisa membawa penyakit lain nan semakin mempercepat kerusakan tanaman. Karena itu, pencegahan dan penanganan sejak awal sangat krusial agar tanaman cabe tetap subur dan produktif.

Namun, jika sudah telanjur terserang (benih)penyakit kutu, Anda bisa segera mengatasinya dengan beberapa bahan dapur, seperti bawang putih, cabai, dan sabun cuci piring. Berikut tutorialnya nan telah BrilioFood rangkum dari IG @riyan.wahyumuhamad pada Senin (22/9).

Cara atasi kutu daun di tanaman cabai.

1. Siapkan bahan-bahannya.

foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad

Pertama-tama, siapkan bawang putih, cabe rawit, dan daun pepaya. Ketiga bahan ini efektif sebagai pestisida alami lantaran mempunyai senyawa nan bisa mengusir kutu daun, kutu putih, dan semut. Pastikan bahan-bahan tetap segar agar efeknya lebih maksimal saat diaplikasikan ke tanaman cabai.

2. Blender semua bahan.

foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad

Masukkan bawang putih, cabe rawit, dan daun pepaya ke dalam blender, lampau tambahkan sedikit air agar mudah dihancurkan. Blender sampai lembut hingga semua bahan tercampur rata dan menjadi pasta pekat. Campuran ini nantinya bakal menjadi dasar larutan semprot alami untuk melenyapkan hama.

3. Campur dengan air dan sabun.

foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad

Setelah di-blender, tuang campuran bahan ke dalam wadah berisi 1 liter air. Lalu tambahkan sedikit sabun cuci piring, kemudian aduk-aduk hingga rata. Sabun berfaedah sebagai perekat sehingga larutan menempel lebih baik di daun dan batang cabai.

4. Semprotkan ke tanaman.

foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad

Gunakan semprotan tangan alias perangkat sprayer untuk mengaplikasikan larutan ke seluruh bagian tanaman nan terserang hama. Pastikan semprot merata, terutama di bagian bawah daun dan sekitar batang muda tempat kutu biasanya berkumpul. Cara ini efektif melenyapkan kutu daun, kutu putih, maupun semut nan mengganggu pertumbuhan tanaman.

5. Lakukan secara teratur.

foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad

Ulangi penyemprotan selama 3 hari berturut-turut, setiap pagi alias sore hari. Penyemprotan teratur ini membantu memastikan semua (benih)penyakit betul-betul terbasmi dan tidak sempat berkembang biak lagi. Dengan begitu, tanaman cabe bakal kembali sehat, subur, dan bebas dari gangguan hama.

FAQ Cegah (benih)penyakit kutu putih di tanaman

Hama kutu putih bisa menjadi masalah serius bagi tanaman lantaran sigap berkembang biak dan merusak daun. Pencegahan sejak awal sangat krusial agar tanaman tetap sehat dan hasil panen tidak menurun.

1. Apakah menanam tanaman pengusir (benih)penyakit bisa mencegah kutu putih?

Ya, menanam tanaman seperti kemangi, mint, alias marigold di sekitar tanaman utama bisa membantu mengusir kutu putih. Aroma dari tanaman ini membikin (benih)penyakit enggan mendekat.

2. Bagaimana langkah menggunakan air sabun untuk cegah kutu putih?

Campurkan sabun cuci piring sedikit dengan air, lampau semprotkan ke permukaan daun secara merata. Sabun bakal menempel pada kutu putih dan mengganggu sistem pernapasan mereka, sehingga (benih)penyakit tidak nyaman tinggal di tanaman.

3. Apakah penyiraman berlebihan memengaruhi perkembangan kutu putih?

Ya, kelembapan tinggi bisa membikin kutu putih lebih sigap berkembang biak. Oleh lantaran itu, pastikan penyiraman tidak terlalu banyak dan tanah tetap cukup kering di permukaan.

4. Seberapa sering tanaman perlu diperiksa untuk (benih)penyakit kutu putih?

Cek tanaman minimal 2–3 kali seminggu, terutama di bagian bawah daun dan tunas muda. Deteksi awal membantu mengatasi (benih)penyakit sebelum menyebar luas dan merusak tanaman secara signifikan.

5. Apakah rotasi tanaman efektif untuk mencegah kutu putih?

Rotasi tanaman bisa membantu mengurangi akibat serangan (benih)penyakit lantaran kutu putih biasanya spesifik pada jenis tanaman tertentu. Mengganti letak alias jenis tanaman secara berkala membikin (benih)penyakit lebih susah bertahan.

(brl/lut)